Saturday, June 25, 2016

NIKMATNYA DADA MBAK HANIF

Hanif yang dikenal dengan cewek yang mempunyai buah dada yang besar dan bisanya dia sering mengumbar belahan dadanya di mata umum, dan tentunya siapa yang gak ingin menikmati tubuh indah Hanif ini, aku tentunya pasti mau jika ada kesempatannya, jika melihat dia pasti aku menelan ludah, suatu hari aku berkesempatan untuk mendatangi acara dalam peluncuran film terbarunya.




Sangat sulit aku mendapatkan kesempatan, namun dengan berbekal relasinya yang aku kenal, aku bisa menemui Hanif dengan leluasa di rumahnya. Kebetulan Hanif hendak membuat web pribadinya, sehingga aku diminta datang untuk wawancara apa saja nama domain dan isinya.
Sudah 2 kali aku meeting dengannya di tempat umum dan yang ketiga kalinya aku diundang ke rumahnya dan yang ketiga kalinya aku berhasil menggumulinya di ranjangnya.
Singkat cerita ketika aku siang itu mengadakan meeting di rumahnya dan hanya dihadiri kami berdua, tanpa suami Hanif sama sekali.
Apa saja hendak diisi ..  tanyaku sambil menghembuskan rokokku yang hanya separo isinya
Apa sajalah .. profile pribadi …
Yang bagian dalam dalam ? tanyaku nakal sampai tertawa
Ya janganlah … mosok kayak gitu diobral  Ujar Hanif dengan tersenyum sambil membusungkan dadanya seolah ada yang gatal di punggungnya
Aku menahan nafas
Alamak besar sekali .. ingin aku merasakan kekenyalan buah dadanya  batinku berteriak
Ya setidaknya orang khan banyak nanya berapa ukuran BH Mbak Hanif  ujarku sambil cengengesan
Bukan marah yang kudapat, namun aku justru dilempari bungkus rokokku
Sialan lo Han …
Seperti biasa .. saya biasa nangani web orang lain, ya kudu tahu sedikitlah profilenya, baik yang luaran maupun dalemannya
Hah ..  Hanif terkejut
Khan cuma sedikit Mbak Hanif .. kalo seluruhnya ya mana mau  ujarku sambil menetralkan dirinya dan kembali tertawa, menyunggingkan senyum nakalnya, matanya menatapku seolah ingin menelanku.
Hari itu Hanif menggunakan pakaian yang sangat mengundang birahiku, belahan dadanya terbuka lebar, sedang roknya hanya pendek sekali sehingga kemulusan pahanya membuat aku suka kebablasan bicara, namun hal itu malah disukai Hanif.
Maklum sebagai seorang janda, kebutuhan seksnya harus disalurkan atau menjadi beban dirinya. Sekalipun mempunyai kekasih dari Jerman, namun tidak semuanya bisa terlampiaskan. Bahkan lama lama Hanif memancingku agar lebih berani mendekatinya, ketika kami semakin akrab untuk rembugan masalah webnya.
Lantas untuk jatah seksnya gimana Mbak Hanif ?tanyaku tanpa melihatnya dengan menulis di agendaku
Ih .. nanya kok gitu sih … Hanif terkejut kembali
Lha gue sendiri juga bingung .. disuruh nulis profile khan harus nanya deh .. biar nggak salah kutip ujarku sambil tertawa
Nakal sih kamu ..
Lha kalo cuma ditulis apa adanya penggemar nggak mau ngakses .. apalagi kalo artisnya terbuka mah gampang dibina dan diarahkan  kataku sambil memandangnya
Oke deh … minimal seminggu sekali lah ..
Sama siapa ?
Rahasialah .. itu jangan dimasukan donk .. malu aku
Nggak deh .. aku bisa menjaga privasi orang .. sekalipun itu selingkuhan  kataku sambil tertawa
Mang kamu suka selingkuh ? nikah saja belum
Lha kalo dikatakan gangguin istri orang nggak pas je .. yang diajak nggak merasa terganggu sih, malah senang dan puas gitu
Hanif tertawa keras, karena saking tertawanya tangannya menyenggol gelas sehingga jatuh, kami sama sama hendak memungut pecahan gelas itu sambil posisi membungkuk, mataku tertuju pada buah dadanya yang besar itu, Hanif memandangku ketika aku melihat ke arah dadanya itu.
Nakal sih kamu  ujar Hanif dengan menjawil hidungku
Andai boleh sih aku bermain disitu  ujarku dengan berbisik
Hanif memandangku dengan mata teduh, lalu berdiri dan menarik tanganku, aku menurut saja dan digelandang ke kamarnya
Sesampai di kamar ditutupnya pintu
Kau boleh lihat seluruh tubuhku Han .. kau akan menyesal ..  kata Hanif dengan membuka pakaiannya, aku berdegup dengan kencang di ranjang dalam posisi duduk.
Penisku sudah ngaceng sejak masuk ke rumah Hanif.
Aku tahu kau ngaceng sejak awal … sekarang kau buktiin kata katamu bisa menyenangkan istri orang tantang Hanif dengan pandangan nakal membuka BHnya. Ketika cup BH itu lepas, besar buah dadanya sangat menantang sekali.

Benar benar bidadari Mbak Hanif ini  gumamku disambut dengan tawa cekikikan, lalu jongkok dan meremas penisku yang tercetak jelas, aku sudah membuka baju dan kaos dalamku.
Awwww .. sakit deh kalo masih dalam celana
Aku langsung meremas buah dadanya yang kenyal dan besar itu
Aww … Han … remas oh .. enaknya tanganmu  erang Hanif dengan binal dan semakin nakal menarik celana panjangku, penisku menyembul dari celana dalamku bagia kepalanya
Ih .. kontolmu besar sekali Han … puji Hanif sambil menarik CDku dan kini penisku mengacung dengan bebasnya
Ntar kalo masuk ke tempekku apa muat ya ? ujar Hanif dengan nakal meremas dan mengocok penisku.
Masuklah .. ujarku dengan menarik tangan Hanif agar naik ke ranjang, kutindih Hanif dengan gemas dan aku memberikan ciuman bibir dengan rakus, bibir kami saling bertaut, sedang tanganku bermain di dadanya yang membusung itu. Kukulum bibir itu da kucari lidahnya, kami bermain lidah, juga saling menghisap dan bertukar air liur.


Han .. puasi aku ya .. aku sudah lama ndak digituin pinta Hanif dengan wajah memelas
Aku juga menginginkan Mbak Hanif ..  kataku kembali menyerbu ke bibirnya, pertarungan bibir kembali menghebat, Hanif memegang kepalaku untuk mengontrol pagutannya dan aku memeluknya sehingga tindihanku semakin membuat Hanif terdesak, tanganku semakin nakal ke bawah mengelus pahanya yang mulus, membuat Hanif menggelinjang tak karuan, tanganku naik dan menarik CDnya, Hanif membantunya dan aku melirik kebawah, jembutnya sangat rapi dan sedikit lebat
Pagutan demi pagutan membuat kami larut dalam permainan seks yang dashyat, Hanif semakin tenggelam dalam pelukan. Tangannya mengelus punggung, kemudian turun ke depan dan memegang penisku dan diarahkan ke lubangnya, kutahan tangannya dan tetap kuberikan ciuman bibir
Jangan dulu Mbak Hanif .. aku belum mengoralmu  kataku dengan nafas tersengal karena permainan bibir yang lama dan itu disukai Hanif.
Aku nggak tahan, sayang .. Oh .. puasi aku . semprot aku dengan air manimu, sayang  ujar Hanif dengan mesra
Akan kupuasi kau Mbak Hanifku, sayang ..
Kontolmu gedhe .. ayo masukin ke tempekku, sayang .. sodok tempekku sepuasmu Han  ujar Hanif memberikan semangat.
Aku langsung mengelesot dan memandang vagina Hanif, bentuknya sangat rapat sekali karena lama tak dipakai.
Rapat sekali, sayang .. Oh Mbak Hanif .. kalo nggak dioral nggak cukup masuk deh kataku sambil memberikan elusan di vaginanya dan Hanif merintih
Terserah kamu,sayang ..
Aku langsung menyosor ke vaginanya dan kuberikan sedotan di lubangnya membuat Hanif langsung mengerang dan menggelinjang
Awwww ..aaaaarggg .. terus sayang … terus erang Hanif dengan gemas, tubuhnya menggelinjang ke kekiri dan kekanan, matanya merem melek menikmati oralku di vaginanya.
Terus Han…. Aoooooo … aku nggak … erang Hanif dengan suara yang sedikit keras sehingga suaranya sangat nyaring di kamarnya
Aku mengoral vagina Hanif dengan sangat senang sekali, akhirnya kunikmati tubuh sintal dengan buah dada besar ini, sambil mengoral dan mencoba mengerjai klitorisnya, tanganku meremas buah dadanya, sehingga Hanif semakin menghebat dalam menggelinjang bak cacing kepanasan
Tubuhnya bekeringat dengan deras dan sudah basah, bibirnya digigit gigit lalu dilepaskan lagi, tangannya menggapai gapai sprei, aku terus saja menyedot klitoris dan menyentilnya dengan lidahku, setiap kusentil Hanif menaikan dadanya sehingga tanganku semakin mantap meremas buah dadanya, tanganku tak bisa melingkari buah dadanya.
Oooooooooohhhhhh … ssssssstttttt ..eeeeeeenaaaaaak  teriak Hanif dengan nyaring dan tak perduli lagi, siang yang panas itu membuat tubuhnya semakin licin berkeringat
Aku terus menyedot nyedot dan Hanif semakin tak karuan bahkan terus saja menggolengkan tubuhnya, kakinya menjepit kepalaku sehingga aku tak bisa bergerak, kepalaku diremas remas bagian rambutku dan Hanif semakin keras menggelinjang tak tahan kuoral
Akhirnya Hanif mencapai orgasme yang pertama, tubuhnya menegang sangat kaku saat mencapai orgasme, tanganku menahan pahanya agar tak menjepitku lebih keras, kepalaku lepas, dari vaginanya muncratlah cairan kewanitaannya dan muncratnya sangat deras seperti air kecing lelaki dalam posisi ngaceng
Hmmm . lama tak disetubuhi ya ? tanyaku sambil tiduran di sampingnya dan kuberikan senyuman mesra.
Hanif menikmati orgasmenya, tubuhnya melemas dengan cepatnya dan kubiarkan saja dengan memandangnya, matanya masih merem, lalu pelan pelan membuka matanya, melihatku tersenyum Hanif membalasnya
Terima kasih Han .. aku sudah lama nggak disodok sodok
Ntar aku puasi, lihat tuh .. penisku yang akan mengoyak vagina Mbak Hanif  ujarku menunjuk ke penisku yang manggut-manggut
Tunggu sebentar, sayang …
Kubiarkan, aku hanya diam memandangnya, tiba tiba Hanif menindihku, memberikan ciuman bibirnya yang sangat rakus sekali, lalu menduduki pingangku, tangannya diletakan diatas mulutnya dan diludahi, kemudian mundur lagi dan memegang penisku dan diolesi dengan ludahnya lalu dikocoknya
Gedhe banget kontolmu Han …. ujarnya mengarahkan penisku ke lubang kemaluan Hanif dengan gemas
Aku hanya bisa tiduran dan mengelus elus buah dadanya, mili demi mili penisku mulai masuk.
Auuuuuuuh … besar sekali .. Oooooh …. enaknya kontolmu … erang Hanif dengan suara mendesah
Oh .. betapa bahagianya aku bisa menikmati tubuhmu Mbak Hanif  kataku sambil meremas buah dadanya, rambutanya yang panjang itu semakin tak karuan. Penisku semakin tenggelam dalam lubangnya yang semakin licin dan becek itu, penisku serasa diurut urut,
Lubangnya sangat sempit, bagian atas vagina menggelembung seiring penisku semakin tenggelam, Hanif meringis dan memandangku dengan senyuman menggoda

Mbak Hanif mau tiap hari kuginiin  tanyaku nakal
Mau ah .. tiap hari  kata Hanif dengan meracau tak karuan
Penisku tinggal beberapa centi saja, lalu dengan gemas Hanif menyentaknya sehingga kami memekik bersamaan
Addddduuuuh … enaknya … pekik Hanif dengan menarik tanganku agar bisa duduk diranjang, kuposisikan saat menggeser pantatku serasa sangat diperas dalam vaginanya
Bisa muncrat nih semprotku ngawur
Awas kalo keluar duluan Hanif balik menyemprotku.
Hanif lalu naik turun mengenjotku, aku mengimbangi gerakannya, tangan Hanif dirangkulkan ke pundaku dan tangannya menyatu, gerakan buah dadanya naik turun menyetubuhiku sehingga aku semakin suka dengan buah dada besar itu, kuremas remas dan Hanif melenguh dengan keras
Oh . enaknya .. terus Han .. ayo .. ayo .. kata Hanif dengan mengajakku mendayung lebih dalam.
Iya, sayang .. oh.. ingin aku bersamamu terus Mbak Hanifku  ujarku sambil memberikan ciuman bibir, bibir kami bertaut dengan mesra, tanganku bertelapak dan meremas buah dadanya membuat Hanif menggelinjang tak karuan, penisku keluar masuk vagina Hanif, gerakan Hanif sangat bervariasi tidak hanya naik turun kadang memutar membuat penisku serasa disedot sedot dan dipilin pilin dengan hebat
Kami saling memacu, bunyi keciplak alat kelamin kami membuat kami semakin terhanyut dalam nafsu birahi.
Oh .. sayang … enak sekali .. nik..nikmat  kata Hanif dengan kembali melumat bibirku tangannya memegang telapak tanganku agar terus meremas remas buah dadanya yang besar itu. Gerakan Hanif semakin liar di atasku sehingga Hanif semakin binal dan tak terkontrol, wanita ini memang sudah lama tak disetubuhi, vaginanya sangat menjepit penisku dengan gemas.
Hanif sangat merindukan hubungan seks karena sangat ngebet sekali.
Kau nakal juga Han … urusan pekerjaan sampai begini  ujar Hanif di tengah nafasnya yang kacau
Iya .. aku akan semakin mudah menulis Mbak Hanif
Oh .. jangan kau tulis hubungan seks ini, sayang
Nggak Mbak .. aku janji  kataku dengan terus melawan nafsu Hanif yang liar itu, tubuhnya naik turun di atasku menggenjotku. Tubuhnya semakin cepat menggenjot seolah akan merasakan orgasme.
Han .. kau mau .. mau muncak .. ayo  ajak Hanif dengan semakin cepat dan liar naik turun, aku mengimbangi gerakan itu dengan semakin keras meremas buah dadanya.
Iya .. keluarkan saja  kataku sambil terus memberikan perlawanan, tubuh Hanif semakin cepat dan vaginanya menjepit dua kali lipat penisku, kutahan orgasmeku agar tidak muncrat, Hanif menengang sangat kaku menelikung seperti busur panah
Aaaaaaaku …. oooooh ……….saaaaaaampaiiiiiii  teriak Hanif dengan membusungkan dadanya dan kuremas untuk memaksimalkan orgasmenya kedua, Hanif sampai mengejan berkali kali di atas tubuhku. Tubuhnya menegang dengan kakunya lalu kemudian lemas dalam pelukanku da, kuberikan pelukan mesra dan kuberikan elusa di pungungnya.
Tubuh seksi berkeringat itu diam dalam pelukanku. kubiarkan diam saja dan aku hanya memeluknya dengan mesra. Lalu Hanif mulai bersuara
Terima kasih, sayang .. telah memuaskan aku .. kau memang hebat Han .. puji Hanif dengan memberikan kecupan di bibirku
Iya sama sama ..
Kontolmu hebat, sayang .. aku suka .. ntar aku putusan saja sama pacarku  kata Hanif dengan memohon
Hubungan kita hanya seks, sayang .. seks dan pekerjaan .. Please … aku suka kamu, sayang .. kau ganteng .. pintar dan nakal .. ujar Hanif dengan memegang kepalaku
Ah .. ujarku dengan memberikan senyuman mesra
Mau ya jadi pacarku .. aku butuh pelampias seperti ini Han .. kalo nggak dipuasi aku bisa cepat marah
Kalo itu sih gampang … rembugan kita belum selesai .. Mbak Hanif dah ngebet minta seks sih
Idih .. kau nakal juga
Aku tahu kok Mbak Hanif pengin gini .. mancing mancing make pakaian minim mengundang nafsuku
Lha aku suka kamu kok .. kalo nggak digituin kamu nggak bakalan mau
Kalo Mbak Hanif jadi pacar gelapku sih mau saja
Asli deh .. aku sudah bosan sama dia … mainnya kasar banget …
Oh ya ..
Please .. jadi pacarku ya … apalagi anakku suka kamu …  ujar Hanif dengan memandangku mesra
Aku sudah punya pacar je …
Putusin deh .. apapun yang kau inginkan aka kukabulkan .. minta apa saja deh
Cintaku tak bisa dibeli dengan apapun kecuali dengan begini  kataku sambil memeluknya lebih erat
Terima kasih, sayang .. ntar kita lanjutin ya .. semprot tempekku dengan air manimu .. hamili aku, sayang
Hanif tergolek lemas dalam pelukanku, tubuhnya mengkilat berkeringat, dari vaginanya menetes cairan orgasmenya membasahi sprei, ketika penisku kutarik cairanya menetes lagi. Rambutnya acak acakan, yang aku suka dari Hanif Rachmawati adalah suka ngomong jorok sekali, lebih jorok dibanding artis lain yang pernah kutiduri, Anne J Cotto atau Andi Soraya masih kalah jorok dengan Hanif ini.
Sabar deh .. ntar aku puasi Mbak Hanif
Tempek ah .. kontol ah  ujar Hanif jorok sekali.
Ih .. jorok banget sih kataku sambil memberikan elusan mesra di buah dadanya, posisiku menindih Hanif dengan penisku menancap dengan nikmat di vagina Hanif.
Habis kalo nggak jorok nggak nikmat deh .. ntar tunggu sebentar ya, biarkan penismu yang besar ini kuurut dengan vaginaku, hmmmm .. kontolmu kujepit dalam tempekku dulu
Ya deh
Kontolmu wajib masuk ke tempekku Han aku suka kontolmu yang gedhe itu, kontol terbesar yang sudah masuk ke tempekku  tempekku merasa bangga dimasukan kontol besar, nanti semprot air manimu ya  aku sudah lama nggak dientot deh
Iya ya .. sambil mulai menggoyang naik turun dengan pelan dan disambut ciuman ganas Hanif.
Sayang, remas susuku, remas buah dadaku .. Oh .. iya
Aku justru malah bermain dengan mulutku di punting buah dada Hanif yang besar itu, buah dadanya yang besar itu aku remas sebelah kiri dan sebelah kanan puntingnya aku sedot sedot seperti menyusui. Dalam mulutku kugigit punting itu dengan pelan lalu kusedot sedot sekerasku sehingga membuat Hanif menggelinjang tak karuan, kedua tangannya meremas kepalaku dengan mesra
Awwww .. enak Han .. sedot terus .. Oh .. aku suka akan kamu, sayang ..  erang Hanif dengan menggelengkan kepalanya kanan kiri, sambil merem melek keenakan
Aku menikmati kuluman punting buah dada Hanif dengan nikmat, gantian punting sebelah kiri aku kerjai dan buah dada sebelah kanan aku gantian remas remas, buah dadanya yang kenyal dan mengeras itu sangat membuatku puas sekali.
Belahan buah dadanya merupakan tempat yang nikmat, kujilati buah dadanya sebelah kiri, kemudian menuju ke belahan itu dan aku menjilati dengan menelan keringatnya. Kemudian naik menuju ke leher Hanif itu. Sesampai di depan bibirnya aku langsung melumat habis bibirnya yang seksi itu.
Hanif sampai megap megap melawan serbuah bibirku, lidahku menyapu langit langit dalam mulut Hanif, Hanif tak kuat melawan ciuman bibirku, sehingga menarik kepalaku
huuuuuaaaah .. brenti han .. aku .. aku .. nggak kuat  kata Hanif mencegahku melumat bibirnya, namun aku tetap saja kembali menyerbu bibirnya sehingga mau tak mau Hanif melayaninya, aku mulai menarik turunkan pantatku dengan pelan, Hanif mengikutiku sehingga alat kelamin kami beradu lagi, gesekan penisku di dinding vaginanya semakin mudah untuk memporakporandakan vagina Hanif.
Tanganku kembali meremas dengan keras buah dada yang mengeras itu. Deru nafas tak beraturan memenuhi kami. Hanif sangat kepayahan melawan lumatan bibirku, kepalaku ditariknya dibenamkan di leher sebelah kiri dan aku terus memacunya naik turun, kadang memutar pantatku dengan gemas, aku semakin cepat menggenjot tubuh basah keringat Hanif Rachmawati itu dengan nikmat.
Han .. aaaaaaaaauhhhhh .. enaknya kontolmu .. auh ..auh  terus .. erang Hanif dengan garang, tubuhnya menggelinjang bak cacing kepanasan.
Aku nggak tahan Han  aaaaaaaaooooooooooooh  erang Hanif kembali, penisku serasa kembali dijepit dengan sangat keras.
Keluarkan Mbak Hanif .. keluarkan lonteku
Iya, sayang .. aku memang lonte .. aku lontemu  teriak Hanif semakin jorok
Aku tersenyum dan kembali menggenjotnya dengan lebih cepat naik turun, belum ada 3 menit Hanif kembali mengerang
Akuuuu .. mau  sam  paaaaii .. Oh .. lontemu .. Oh .. aku lontemu ..  teriak Hanif
Aku memberikan remas pada buah dadanya dan melumat habis bibirnya, pantatku semakin cepat menyodoknya sehingga Five sangat kepayahan, sehingga memuncratkan lahar asmaranya membasahi penisku kembali dengan cairan orgasmenya.
Tubuhnya berkelonjotan, memelukku dengan lemas dan akhirnya diam tak berkutik. Diam sekitar 5 menit kemudian mengelus elus punggungku dan aku dibisikinya
Aku memang lonte, sayang .. cuma bagimu Han .. kau boleh sebut aku apa sajakata Hanif mesra
Aneh saja kau Mbak
Biar .. asal kau wajib menggauliku Han .. wajib hukumnya ya  berarapun minta duit akan kuberi Hankata Hanif dengan sombong
Enak juga nyebut Mbak Hanif dengan lonte
Iya  aku memang lontemu Han aku adalah WTSmu  kau boleh pakai aku kapan saja
Hmmm .. kau sangat binal dan nakal Mbak Hanif  genit sekalian
Kapan kau keluar Han ? aku capek deh  kontolmu benar benar kuat
Ntar juga muncrat .. sabar deh .. sabar lonteku .. sabar WTSku .. aku suka buah dadamu yang besar ini ujarku sambil meremasnya
Auuuuuuuuh .. pelan sayang  pekik Hanif dengan genit dan nakal serta binal, kedua kakinya menjepit pinggangku
Kugulingkan tubuh Hanif itu, dan kini Hanif menindihku, gesekan saat berputar membuat Hanif memekik keras
Saaaaaaakit.. waduh ..waduh . penismu  kontolmu benar benar galak nih  pekik Hanif dengan memberikan ciuman mesra namun cuma sebentar ketika kupegang bagian kepalanya agar tidak menghentikan ciumannya menolak sehingga lepas dari bibirku
Sayang .. aku nggak kuat akan lumatanmu .. please .. aku kalah
Haaahhahha .. aku tertawa
Sekarang keluar manimu .. atau aku akan mengocok kontolmu dengan tanganku agar muncrat
Jangan ah .. aku ingin menyemprot vaginamu  kataku dengan mesra
Tempek, sayang .. sebut dengan tempek dan adikmu dengan nama kontol  ujar Hanif dengan tertawa
Hanif kembali menggoyang di atasku, dengan menduduki selakanganku, Hanif dengan sangat garang melakukan gerakan menggoyang dengan keras dan berpegangan pada kedua dengkulku, Hanif memacu dengan memaksa agar aku muncrat, kakinya dirapatkan sehingga penisku serasa diurut dengan sangat hebat, aku serasa nggak tahan, tanganku menggapai gapai buah dada Hanif namun tak sampai
Sehingga Hanif memegang tanganku dan memajukan dadanya, Hanif membantu aku meremas buah dadanya, buah dadanya semakin kenyal dan keras, Hanif naik turun dengan sangat cepat
Ayo ..sayang .. lontemu juga mau muncrat lagi kata Hanif dengan jorok
Iya .. lonteku sayang  kataku mengiyakan sebutan Hanif dengan lonte. Ya dia memang lonte, suka pamer aurat sembarangan. Lonte dengan balutan selebriti. Kini lonte bernama Hanif Rachmawati berada di atas tubuhku, menggenjotku dengan sangat liar akan aku menyemprotkan air maniku.
Aku nggak tahan Mbak..awwwwwww .. aku menggelengkan kepalaku
Keluarkan,sayang .. aku juga .. kleuar bareng yuk
Kami kembali saling mengimbangi gerakan sehingga penisku semakin tak kuat menahan desakan, sehingga tak lama kemudian aku muncrat, penisku memuncratkan lahar isinya dengan menembak ke rahim Hanif
Lebihd ari lima kali penisku menyemburka isinya dan disambut dengan cairan orgasme Hanif, tubuh Hanif ambruk dalam pelukanku. Penisku serasa kempes, namun belum benar benar layu, setengah ngaceng dalam vagina Hanif, kami diam lama sekali, malah tertidur di sore hari itu. Setengah jam kemudian Hanif membangunkan aku
Jam berapa ? tanyaku
Masih jam 4,sayang  bobok sini ya .. keloni aku  pinta Hanif Rachmawati
Boleh .. kita ntar main lagi ya kataku dengan tersenyum
Ih kau benar benar hebat .. aku kalah deh .. ntar malam lagi .. janji ya di rumah ini nggak boleh makai pakaian, kalo mau makan kudu telanjang, jika kau ingin menyodokku lakukan saja  kata Hanif dengan mesra
Baik ..
Hmmm  soal bayaran bikin web ntar aku atur .. kuberi bonus deh .. tapi kau kudu janji ya .. kalo aku butuh kamu harus datang ..
Mbak .. kenal sama Febbiola kagak  tanyaku
Kenal .. mang kenapa ? mau nyoba kesintalan dia ?tanya Hanif dengan tertawa
Iya deh ..
Nggak boleh .. kau adalah milikku .. dan aku milikmu ..
Kau lonteku tak berhak ngatur  kataku dengan nakal
Jadiin aku pacarmu deh  pintanya dengan mengelus kepalaku
Beri dulu Febbiola .. aku ingin ngentoti dia  kataku memberikan pilihan
Ih .. sulit menyakinkan dia deh .. gimana kalo Emma Waroka saja? Hanif memberikan pilihan
Aku mau tapi aku hanya bisa memberi lampu hijau kau jadi pacarku ..
Kok gitu sih
Sementara urusan kita seks dan pekerjaan, kau boleh panggil aku kapan saja menyetubuhimu, dan kau sebagai lonteku kalo aku butuh kudu siap

No comments:

Post a Comment

Comments system